Balita Gejala Stunting di Respon Cepat Lurah Karunrung
Dalam rangka mendukung upaya mempercepat penurunan kasus stunting di Makassar, Lurah Karunrung M Iqbal bergerak cepat merespon warganya terindikasi stunting.
M Iqbal mengatakan respon penanganan cepat ini sejalan dengan tim percepatan penanganan stunting. Pemerintah kota Makassar menargetkan Makassar zero stunting di 2024.
Untuk itu sejauh ini dirinya sangat aktif melakukan koordinasi dengan RT RW di wilayahnya masing-masing, termasuk PKM Kassi-Kassi untuk mendata serta mengantisipasi terjadinya stunting.
“Nah, dengan upaya tersebut, penurunan bisa diantisipasi lebih cepat,” bebernya saat dijumpai di ruang kerjanya, Rabu 29 Juni 2022.
Terbukti baru-baru ini ada warga melapor ke saya, itu mendapat rujukan ke Rumah Sakit (RS) dari PKM Kassi-Kassi.
Dari hasil rujukan mengatakan bahwa ia terindikasi stunting. “Ya ini anak gejala stunting,” jelasnya, Rabu 29 Juni 2022.
“Alhamdulillah setelah koordinasi cepat ke puskesmas dan lembaga cinta kasih, balita atas nama Muh Firza Al Ghifari ini dilarikan ke RS Haji untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” tambahnya.
Memang penanganan cepat dibutuhkan koordinasi, kerjasama berbagai pihak. Ya terutama seluruh RT RW. Jangan sampai terjadi hal demikian,lantas tidak diketahui karena bagaimanapun namanya stunting itu perlu penanganan cepat.
“Kalau dilihat dari kondisi orang tuanya, tergolong keluarga kurang mampu. Jadi pekerjaannya hanya buruh harian. Kami langsung memberikan surat keterangan tidak mampu sebagai rujukan keluarga ini perlu di bantu,” ujarnya M Iqbal.
Diketahui balita Muh Firza Al Ghifari ini tinggal di jalan Karaeng Bonto Tangga, RT 002, RW 007 kelurahan Karunrung, kecamatan Rappocini, kota Makassar.
“Saat ini balita gejala stunting sudah ada di RS Haji Makassar tengah menjalani perawatan. Kita berharap cepat sembuh dan mudah-mudahan ini kasus terakhir,” harapnya.
Lebih lanjut dikatakan M Iqbal, dalam penanganan percepatan stunting ini diharapkan peran serta ibu memeriksa kehamilannya, itu yang utama.
“Ya bagaimana sang ibu dalam keadaan hamil, aktif memeriksa dirinya, entah itu melalui posyandu atau puskesmas,” tandasnya.
Menurutnya nanti disitu bisa terdeteksi bagaimana perkembangan bayi yang ada didalamnya. Selanjutnya menggalakkan imunisasi. Ini jangan sampai lahir tidak imunisasi lagi.
Nah itulah yang selalu saya sampaikan ke RT dan kebetulan ada RT saya masuk dalam tim penanganan stunting.
Kemudian mengedukasi RT bahwa peran serta ibu hamil periksa kesehatannya hal utama untuk mencegah terjadinya stunting.
Sumber : Nusantarachannel.co